Ustaz Ibnu Nafis sudah menegur para pengikut ajaran
Nasser Al-Yamani yang mengangkat dirinya sebagai Al-Mahdi dalam dialog di
internet khususnya tentang aqidah. Ustaz Ibnu Nafis mengajak mereka
meninggalkan aqidah anutan mereka yang ada persamaan dengan konsep Triniti
(Trinity –English, Trinitas –Indonesia). Hal ini memang benar, namun mereka
sukar untuk berganjak kerana sudah terlalu taksub dengan ajaran Nasser
Al-Yamani (di Yaman) dan pendukung
utamanya di rantau sebelah sini iaiatu Abdul Aziz Muhammad Nasir Al-Lombok (di
Indonesia) yang mengangkat dirinya sebagai Pemuda Bani Tamim merangkap Al-Mahdi
Cucu Nabi Ibrahim (Abdul Aziz mendakwa Nasser Al-Yamani ialah Al-Mahdi utama
iaitu Al-Mahdi Cucu Nabi Muhammad).
Mari kita teliti kisah Abdul Aziz Lombok sebagaimana yang
disebarkannya dan oleh para pengikutnya :
“Di tengah-tengah mimpinya
(Abdul Aziz Lombok) ada Sesuatu Yang
Masuk Ke Dalam Dirinya dan sangat
terasa di bagian dadanya, dan dia sangat merasakan sakit yang amat sangat
dan sesuatu yang masuk ke dalam dirinya
berkata-kata dalam hatinya dengan melafazkan kata: “Alqiyamah, Alqiyamah,
Alqiyamah”. Saat yang sangat mengejutkan sampai ia terbangun dari tidurnya Sesuatu Yang Masuk Ke Dalam Dirinya tidak
berhenti berkata-kata dengan lafazh sebagaimana yang dia dapati dalam
mimpi, dan masih terasa sangat sakit.”
Maksudnya
ada sesuatu masuk ke dalam tubuh Abdul Aziz pada bahagian dada, dia berasa
sakit dada, dan benda itu berkata-kata dalam hatinya. Walaupun dia sudah bangun
dari tidur, benda itu masih berada dalam dirinya dan masih berkata-kata.
Kita petik kisahnya lagi :
“Kemudian ibunya
(ibu kepada Abdul Aziz Lombok) bertanya kepadanya: “Kenapa kamu nak? Ada apa
denganmu?” Dia menjawab “Ada Sesuatu
Yang Masuk Dalam Dadaku dengan melafazhkan: Alqiyamah, Alqiyamah”.
Maksudnya ada sesuatu masuk ke dalam dadanya dan benda
itu berkata-kata.
Selanjutnya :
“Sesuatu Yang Melafazhkan al-Qiyamah dalam dadanya terus
berkata-kata dengan lafazh yang sama sampai Subuh pun tiba, di saat adzan
subuh di kumandangkan Sesuatu Yang Melafazhkan al-Qiyamah berhenti berkata-kata
namun sakit yang dirasakannya tidak hilang-hilang.”
Apabila azan Subuh berkumandang, benda itu pun mendiamkan
diri. Nampaknya benda itu terkesan dengan azan. Agak-agaknya apa benda itu ya?
Kita teruskan, untuk mengetahui benda apa yang masuk ke
dalam dada Abdul Aziz Lombok itu :
Abdul Aziz Lombok berkata kepada benda itu : “Jika (yang dilihatnya sebelum itu iaitu
makhluk besar memukul air laut) Itu Adalah Jibril Maka Siapakah Engkau?” Di
sinilah Sesuatu Yang Memasuki Dirinya
menjawab: “Akulah Allah Yang Maha Suci dan Agung, Tuhanmu dan Tuhan Semesta
Alam.”
Ternyata yang masuk ke dalam dada Abdul Aziz Lombok dan
berkata-kata itu ialah Allah!
“Setelah seminggu
dari hari pertama dia didatangi oleh Allah, pada malam Sabtu dia tertidur dan
setelah bangun dari tidurnya di pagi shubuh sakit yang dirasakannya hilang, dia
pun heran karena selama seminggu lamanya rasa sakit yang selalu memenuhi
badannya tiba-tiba saja di pagi shubuh itu rasa sakit itu hilang dan tidak
terdengar pula ada yang menyapanya… dia sangat sedih karena merasa begitu
kehilangan sebab Allah tidak memberitahukan kepadanya akan putus pembicaraan
antara dia dengan Allah, dan Allah juga tidak berjanji kepdanya akan kembali
lagi berbicara dengannya.”
Maksudnya Tuhan sudah hilang entah ke mana.
Lalu terhamburlah kata-kata Abdul Aziz Lombok sebagaimana
dalam kisahnya :
“Berhari-hari
lamanya dia merasakan kesedihan yang teramat dalam dan dia mencari kemana-mana sambil berkata-kata “Dimana Engkau, Dimana Engkau, Dimana Engkau?”
Hal begini hampir sama dengan apa yang berlaku ke atas Jesus Christ sebagaimana yang diimani oleh penganut agama Kristian. Sebab itu Ustaz Ibnu Nafis memetik ayat dari Bible yang berbunyi : “Eli, Eli! Lama sabaktani?”
Hal begini hampir sama dengan apa yang berlaku ke atas Jesus Christ sebagaimana yang diimani oleh penganut agama Kristian. Sebab itu Ustaz Ibnu Nafis memetik ayat dari Bible yang berbunyi : “Eli, Eli! Lama sabaktani?”
Ayat yang dimaksudkan oleh Ustaz Ibnu Nafis boleh
didapati pada dua tempat dalam Bible.
“Kira-kira jam
tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku? (Matius 27 : 46 – Alkitab Terjemahan Baru)
“Dan pada jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?"*, yang berarti: /Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” (Markus 15 : 34 – Alkitab Terjemahan Baru)
Seruan di atas berlaku ketika Jesus disalib. Penganut
agama Kristian percaya Jesus dan Tuhan itu satu. Namun apabila Jesus disalib,
Tuhan keluar dari tubuh Jesus dan pergi entah ke mana. Maksudnya Jesus dan
Tuhan bukanlah satu peribadi tapi dua peribadi yang berbeza.
Kita bandingkan kisah Jesus ini dengan pengalaman Abdul
Aziz Lombok apabila Tuhan yang masuk ke dalam dadanya menghilang entah ke mana,
sebagaimana dalam kisah Abdul Aziz Lombok :
“Berhari-hari lamanya dia (Abdul
Aziz Lombok) merasakan kesedihan yang teramat dalam dan dia mencari kemana-mana sambil berkata-kata “Dimana Engkau, Dimana Engkau, Dimana Engkau?”
Hal inilah yang dimaksudkan oleh Ustaz Ibnu Nafis apabila
dia mengaitkan aqidah Abdul Aziz Lombok dengan aqidah Triniti. Kita
mengharapkan agar Abdul Aziz Muhammad Nasir Lombok dan para penyokongnya
kembali ke pangkuan Ahli Sunnah wal Jamaah.
Abu Zulfiqar
15 OGOS 2012
No comments:
Post a Comment